TEKNIK RAGAM HIAS BAHAN TEKSTIL KELAS X

 

Teknik Menggambar Ragam Hias pada Bahan Tekstil


Ragam hias dapat diaplikasikan pada berbagai media contohnya bahan tekstil dengan menggunakan teknik tersendiri yang tidak ditemukan dalam media lain. Salah satu teknik menggambar ragam hias pada bahan tekstil adalah membatik.

Ragam hias pada dasarnya merupakan penghias yang dipadukan, sebagai media mempercantik atau mengagungkan suatu karya. Ragam hias bertujuan mengisi kekosongan bahan. Hal itu bermaksud untuk memperindah dan menambah nilai estetika suatu benda atau produk.

Apa Itu Bahan Tekstil?


Ilustrasi mengeal apa itu bahan tekstil. 

Tekstil adalah bahan yang berasal dari serat yang diolah menjadi benang atau kain sebagai bahan untuk pembuatan busana dan berbagai produk kerajinan lainnya.

Bahan atau produk tekstil meliputi produk serat, benang, kain, pakaian, dan berbagai jenis benda yang terbuat dari serat. Pada umumnya bahan tektil dikelompokkan berdasarkan jenisnya antara lain, yaitu

  • Berdasarkan jenis produk atau bentuknya, seperti serat stape, serat filamen, benan, kain, dan produk jadi.
  • Berdasarkan jenis bahannya, seperti serat alam, serat sintetis, serat campuran.
  • Berdasarkan jenis warna atau motifnya, seperti putih, bewarna, bermotif, atau bergambar.
  • Berdasarkan jenis konstruksinya, seperti tenun, rajut, renda, kempa, benang tunggal, dan benang gintir.

 

Selain itu, bahan tekstil pun berasal dari bermacam-macam serat. Serat tekstil berasal dari 3 unsur utama, yaitu

  • Serat alam yang berasal dari tumbuhan, antara lain kapas, lenan, rayon, nanas, dan pisang. Serat alam yang berasal dari hewan yaitu bulu biri-biri berupa wol dan serat ulat sutera.
  • Serat buatan (sintetis) berupa dakron, polyester, dan nilon.
  • Serat galian berasal dari dalam tanah, contoh asbes dan logam. Bahan asbes banyak digunakan untuk sumbu kompor minyak, untuk mengisi aneka bunga yang berasal dari bermacam-macam bahan tekstil, seperti stoking, nilon, tula, dan lain-lain.

Teknik Menggambar Ragam Hias pada Bahan Tekstil

1. Membatik

Membatik merupakan kegiatan berkarya seni menggunakan bahan lilin yang dipanasakan. Selain itu, membantik menggunakan alat canting atau kuas untuk membuat pola gambar atau motif yang dioleskan di atas selembar kain.

Teknik pewarnaannya menggunakan teknik tutup celup. Hasil dari teknik ini merupakan karya seni terapan Nusantara yang menjadi ciri khas kebanggaan bangsa Indonesia.

2. Sulam

Sulam atau border merupakan teknik menghias yang dilakukan di atas kain atau bahan lain dengan jarum jahit dan benang. Selain benang, hiasan untuk sulaman atau border dapat menggunakan bahan, seperti potongan logam, mutiara, manik-manik, bulu burung, dan payet.

Jenis bordiran dan sulaman dibedakan menjadi dua, yaitu

  • Sulam Bebas atau Sulam Benang

Dalam sulam benang, benang dijahit di atas kain dengan mengabaikan pola tenun kain. Teknik sulam seperti ini dipakai dalam sulam wol, seperti border tradisional Cina dan Jepang.

ADVERTISEMENT

  • Sulam Hitung Jahitan

Sulaman ini dibuat sambil menghitung jumlah jahitan yang dibuat. Sulaman dilakukan di atas kain tenunan sejajar, seperti kain kanvas, kain aida, kain strimin, dan kain linen. Jenis sulaman yang termasuk sulam ini adalah kruistik, sulam asisi, needlepointer, dan blackwork.

3. Cetak Saring

Cetak sarin gada salah satu teknik proses cetak yang menggunakan layar (screen) dengan kerapatan tertentu dan umumnya berbahan dasar nilon atau sutra. Layar ini kemudian diberi pola yang berasal dari negatif desain yang dibuat sebelumnya.

Kain ini direntangkan dengan kuat agar menghasilkan layar dan hasil cetakan yang datar. Setelah diberi fotoresis dan disinari, akan terbentuk bagian-bagian yang bisa dilalui tinta dan tidak. Salah satu contoh kerajinan cetak saring adalah sablon.

4. Tenun

Tenun merupakan teknik menggambar ragam hias pada bahan tekstil yang dikembangkan oleh setiap suku atau etnis di Nusa Tenggara Timur. Tenun merupakan seni kerajinan tangan turun-temurun yang diajarkan kepada anak cucu demi kelestarian seni ini.

Motif tenunan pada kain yang dipakai seseorang akan dikenal sebagai ciri khas dari suku atau pulau mana orang itu berasal. Setiap orang akan senang dan bangga mengenakan tenunan asal sukunya.

5. Tapestari

Tepestari merupakan teknik bertenun tradisional yang dilakukan pada alat tenun vertikal. Proses tenun ini terdiri dari 2 arah benang yang bersilangan, yang sejajar dengan panjang disebut warp (benang lungsin) dan sejajar dengan lebar disebut weft (benang pakan).

Tapestri telah diproduksi dan digunakan sejak zaman Helenis. Kerajinan ini mencapai tahap baru produksi massal di Eropa pada awal abad ke 14 Masehi. Gelombang pertama produksi berasal dari Jerman dan Swiss.


Desain colase 1. Pengertian Kolase Kolase berasal dari bahasa Perancis coller yang berarti merekatkan dengan lem. Sedang dalam bahasa Inggris Kolase disebut collage yang berarti merekat. Kemudian menurut Susanto (2002) dipahami sebagai teknik seni menempel berbagai macam materi selain cat, yaitu kertas, kain, kaca, logam, dan sebagainya yang dapat juga dikombinasikan dengan cat atau lainnya. Dari pengertian tersebut dapat dipahami bahwa kolase adalah sebuah karya seni yang dapat dibuat dari berbagai bahan, seperti kertas, kertas koran, foto, pita atau benda lainnya yang ditempelkan pada latar belakang, misalnya kertas polos, karton atau kain. Kolase juga dapat dibuat dengan bahan fisik atau gambar elektronik yang ditempel pada latar belakang digital. Kolase merupakan cara untuk bereksperimen dengan bermacammacam bahan agar mendapatkan hasil akhir yang menakjubkan. Keberagaman desain sangat ditentukan oleh kreativitas dan imajinasi pembuatnya. Kolase sangat membutuhkan kreatifitas yang tinggi dan lebih sulit dibandingkan dengan karya seni lainnya. Pembuatan kolase dituntut memiliki kemampuan mencari dan menemukan bahan khusus dan cocok untuk membuat kolase kemudian bagaimana menyelaraskan antara bahan yang berbeda menjadi satu kesatuan karya yang dapat dinikmati. Berdasarkan definisinya, kolase dibuat dari beberapa bagian bahan berbeda. Bagian-bagian ini dapat berupa jenis benda, seperti kertas, benang, kain, prangko, potongan majalah, plastik, tali rafia, kertas timah, label, tutup botol, korek api, gabus, bahan alami (kulit pohon, daun, biji,kulit telur, ranting pohon, sayuran, dan lain sebagainya.) dapat juga dipilih sebuah media seperti kertas atau kain, atau kombinasi klasik seperti kertas, kancing, dan kertas timah. Kertas biasa digunakan sebagai latar belakang. Namun dapat juga memilih media dari bahan apa pun yang dianggap tepat. Contohnya, latar belakang bisa dari kertas isap, karton, kain seperti goni (kain karung), kertas koran, sampul buku lama, kayu, kulit kayu halus, plastik, dan lainnya. Selama permukaan dapat digunakan dan benda-benda dapat ditempelkan pada media tersebut, bahan itu dapat digunakan untuk membuat kolase.

Beberapa unsur desain yang terdapat pada kolase adalah:

 1) Unsur Titik dan bintik: yaitu unsur seni rupa yang terkecil tidak memiliki ukuran panjang ataupun lebar. Sedangkan bintik adalah titik yang lebih besar. Unsur titik dan bintik pada kolase biasanya dalam bentuk butiran pasir laut. Sedangkan bintik dapat berupa biji-bijian atau kerikil kecil. 

2) Unsur Garis: yaitu perpanjangan dari unsur titik yang mempunyaiukuran panjang relative tetapi tidak memiliki ukuraan lebar. Pada unsurkolase untuk garis ini dapat berbentuk lidi, batang korek api, kawat, benang, dan lainnya. 

3) Unsur Bidang: yaitu unsur yang terjadai karena pertemuan beberapa garis. Aplikasi dalam kolase adalah bidang datar atau dua dimensi dan bervolume atau tiga dimensi.

 4) Unsur Warna: yaitu unsur yang cukup penting dalam kehidupan yang dapat ditangkap oleh indra penglihatan manusia. Unsur warna yang terdapat pada kolase adalah diwujudkan dari unsur cat, pita, kertas warna, renda, dan kain.


Jenis Kolase Kolase dibedakan menjadi beberapa segi, yaitu 

1) Fungsi Dari segi fungsi, kolase dapat dipahami sebagai seni murni dan terapan. Seni murni merupakan sebuah karya yang dibuat semata mata hanya untuk memenuhi kebutuhan estetik. Kebutuhan akan keindahan ini tidak terbatas sejauh kreatifitas seseorang dalam mewujudkan rasa seni dalam jiwanya. Sedangkan seni terapan atau seni pakai merupakan karya seni rupa yang dibuat bentuk untukmemenuhi kebutuhan praktis. Penerapannya lebih menampilkan komposisi dengan kualitas artistik yang bersifat dekoratif. 

2) Matra Berdasarkan matra maka kolase dibedakan menjadi dua, 

     yaiu kolase pada permukaan dua dimensi (dwi matra) dan kolase tiga dimensi (tri matra).

3) Corak Menurut coraknya kolase dibagi menjadi dua jenis juga yaitu representative dan nonrepresentatif. Representative berarti menggambarkan wujud nyata yang bentuknya masih dapat dikenali dengan jelas. Sedangkan non representatif berarti tidak menampakkan bentuk nyata, bersifat abstrak, dan menampilkan komposisi unsurvisual yang indah.

4) Material Semua bahan dapat dimanfaatkan untuk membuat kolase asalkanditata dalam komposisi yang menarik dan unik.Bahan kolase yang beragam akan ditempelkan pada berbagai macam jenis permukaan, seperti kayu, plastic, kertas, kaca, keramik, karton, dan laiannya dengan syarat relative rata dan mudah untuk ditempeli. Secara umum material untuk kolase ini dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu bahan-bahan alam (daun, ranting, bunga, buah, akar, batu, biji, kulit, dan lain-lain), dan bahan sintetis (plastic, serat buatan, logam, kertas, tutup botol dan lain-lain).


Soal 1:

Apa yang dimaksud dengan motif nusantara?

Jawaban: Motif nusantara merujuk pada pola, desain, atau gambar yang berasal dari berbagai budaya di Indonesia. Motif ini sering kali dihasilkan dari tradisi seni, kerajinan tangan, dan budaya lokal yang kaya, seperti batik, tenun, ukiran, dan anyaman.

Soal 2:

Sebutkan tiga jenis motif nusantara yang terkenal dan daerah asalnya!

Jawaban:

  1. Batik Kawung - berasal dari Jawa.
  2. Motif Songket - berasal dari Sumatera, khususnya Palembang.
  3. Tenun Ikat - berasal dari Nusa Tenggara, seperti Sumba dan Flores.

Soal 3:

Apa fungsi dari motif nusantara dalam konteks budaya?

Jawaban: Motif nusantara memiliki berbagai fungsi, antara lain:

  • Sebagai identitas budaya suatu daerah.
  • Menyampaikan nilai-nilai filosofis dan simbolis.
  • Digunakan dalam upacara adat dan ritual.
  • Meningkatkan daya tarik dalam seni dan kerajinan.

Soal 4:

Jelaskan perbedaan antara motif geometris dan motif figuratif dalam konteks motif nusantara!

Jawaban:

  • Motif Geometris: Pola yang terdiri dari bentuk-bentuk geometris, seperti segitiga, lingkaran, dan garis. Biasanya ditemukan dalam batik dan ukiran, menciptakan kesan simetris dan teratur.
  • Motif Figuratif: Pola yang menggambarkan bentuk atau objek nyata, seperti hewan, tumbuhan, atau manusia. Motif ini sering digunakan dalam seni ukir dan tekstil, memberikan makna yang lebih naratif.

Soal 5:

Mengapa pelestarian motif nusantara penting bagi generasi muda?

Jawaban: Pelestarian motif nusantara penting untuk:

  • Menjaga warisan budaya dan identitas bangsa.
  • Mengedukasi generasi muda tentang sejarah dan nilai-nilai budaya.
  • Mendorong kreativitas dan inovasi dalam seni dan kerajinan.
  • Meningkatkan rasa cinta dan bangga terhadap budaya lokal.







Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rangkuman Materi dan Soal latihan ASAT. Genap Kelas XI

MATERI STRATEGI PROMOSI KELAS XI GENAP

MATERI BEP PKWU