CARA MENGHITUNG HPP
Cara
Menghitung HPP
1. Hitung
biaya bahan baku
Biaya bahan baku
adalah pengeluaran untuk membeli bahan yang digunakan dalam membuat produk
makanan. Berikut cara menghitungnya untuk UMKM makanan:
- Buat
daftar bahan baku: Catat semua bahan yang dibutuhkan, misalnya tepung,
gula, telur, dll.
- Tentukan
jumlah bahan per porsi: Misalnya, untuk satu roti butuh 100g tepung,
10g gula, 1 telur, dll.
- Hitung
biaya per satuan: Cek harga bahan dari supplier. Jika beli
dalam jumlah besar, biasanya lebih murah.
- Hitung
biaya per porsi: Misal, harga tepung Rp10.000/kg dan 1 kg bisa buat 10
roti. Maka, biaya tepung per roti = Rp1.000.
- Hitung
total biaya: Jika membuat 50 roti, total biaya tepung = 50 x Rp1.000 =
Rp50.000.
- Pertimbangkan biaya lain: Termasuk biaya pengiriman dan
fluktuasi harga bahan baku.
- Sesuaikan harga jual: Hitung biaya bahan untuk menetapkan
harga jual yang menguntungkan.
2. Hitung
biaya tenaga kerja
Biaya tenaga
kerja adalah pengeluaran untuk membayar upah karyawan yang terlibat dalam
produksi makanan, termasuk gaji, tunjangan, dan asuransi kesehatan. Berikut
cara menghitungnya untuk UMKM makanan:
- Buat
daftar tugas: Catat semua pekerjaan yang diperlukan, seperti mengukur
bahan, menguleni adonan, dan memanggang.
- Tentukan
waktu untuk setiap tugas: Misalnya, mengukur bahan 10 menit, menguleni
adonan 15 menit, memanggang 20 menit.
- Hitung total jam kerja: Misal, produksi 100 roti butuh 50
menit/roti. Total waktu = 100 x 50 menit = 5.000 menit (83,3 jam).
- Tentukan jumlah tenaga kerja: Misal, produksi 100 roti perlu 83,3
jam. Jika 1 pekerja bekerja 8 jam/hari, maka dibutuhkan sekitar 11
pekerja.
- Hitung biaya per jam/pekerja: Tentukan upah per jam sesuai dengan
upah minimum daerah, termasuk tunjangan atau bonus.
- Hitung total biaya tenaga kerja: Misal, upah Rp20.000/jam. Total
biaya = 83,3 jam x Rp20.000 = Rp1.666.000.
- Pertimbangkan biaya tambahan: Termasuk BPJS, THR, dan uang makan.
- Perhatikan fluktuasi upah: Sesuaikan perkiraan biaya dengan
perubahan upah terbaru.
3. Hitung
biaya operasional lainnya (overhead)
Biaya overhead mencakup
biaya yang tidak terkait langsung dengan produksi, seperti listrik, air, sewa,
dan peralatan. Berikut cara menghitungnya untuk UMKM makanan:
- Identifikasi
biaya overhead: Catat biaya sewa, listrik, air, telepon,
bahan bakar, perawatan peralatan, dan biaya lainnya.
- Hitung
total biaya overhead: Jumlahkan semua biaya overhead.
Contoh: sewa Rp1.000.000, listrik Rp500.000, air Rp200.000, dan biaya lain
Rp300.000. Total = Rp2.000.000/bulan.
- Pilih unit pengukuran: Tentukan satuan produk, seperti
satu potong kue, satu bungkus, atau satu resep.
- Hitung overhead per
unit: Bagi total
biaya overhead dengan jumlah produk yang dihasilkan. Contoh:
1.000 potong kue/bulan, maka overhead per potong = Rp2.000.000 / 1.000 =
Rp2.000.
- Hitung total biaya produk: Jumlahkan biaya bahan baku, tenaga
kerja, dan overhead per unit. Contoh: bahan baku
Rp2.000, tenaga kerja Rp1.000, overhead Rp2.000, total biaya per potong
kue = Rp5.000.
Cara ini membantu
menghitung biaya overhead dan menetapkan harga jual produk
dengan tepat.
4. Hitung
total biaya produksi
Setelah
menghitung biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead,
langkah selanjutnya adalah menghitung total biaya produksi. Total biaya
produksi dihitung dengan menambahkan semua biaya yang dikeluarkan dalam
produksi makanan.
5. Tentukan jumlah produk yang dihasilkan
Langkah
selanjutnya adalah menentukan jumlah produk makanan yang dihasilkan dalam
periode tertentu. Jumlah produk yang dihasilkan harus dicatat dengan rinci.
Misalnya, jika kamu memproduksi 100 roti per hari, maka perbulan (dengan asumsi
bulan memiliki 30 hari) kamu akan memproduksi:
100 roti/hari
x 30 hari = 3000 roti/bulan
Jadi, jika kamu
memproduksi 100 roti per hari, maka perbulan kamu akan memproduksi sebanyak
3000 roti. Namun, angka ini dapat berubah tergantung pada faktor-faktor seperti
ketersediaan bahan baku, permintaan pasar, dan efisiensi produksi.
6. Hitung
Harga Pokok Penjualan (HPP)
Setelah
mengetahui total biaya produksi dan jumlah produk yang dihasilkan, langkah
terakhir adalah menghitung HPP. HPP dihitung dengan membagi total biaya
produksi dengan jumlah produk yang dihasilkan.
Contoh
Menghitung HPP untuk UMKM Makanan
Misalkan UMKM
kamu memproduksi 1.000 porsi nasi goreng dalam sebulan dengan rincian biaya
berikut:
- Biaya
bahan baku: Rp5.000.000
- Biaya
listrik: Rp1.000.000
- Biaya
air: Rp500.000
- Biaya
gas: Rp2.000.000
- Biaya
karyawan: Rp8.000.000
Hitung HPP per
Porsi Nasi Goreng:
HPP per porsi = Jumlah porsi/Total biaya
= 1.000 (5.000.000+1.000.000+500.000+2.000.000+8.000.000)
= Rp16.500
Komentar
Posting Komentar