MATERI BEP PKWU

 PENGERTAIN BEP DALAM PKWU 

Pengertian Titik Impas atau Break Even Point (BEP)

Dalam kegiatan usaha, seorang wirausahawan selalu memperhitungkan adanya titik impas atau Break Even Point (BEP). BEP dapat diartikan sebagai suatu titik atau keadaan dimana perusahaan di dalam operasinya tidak memperoleh keuntungan dan tidak menderita kerugian. Dengan kata lain, pada keadaan itu keuntungan atau kerugiaan sama dengan nol. Apabila penjualan hanya cukup untuk menutup biaya variable dan sebagian biaya tetap, maka perusahaan menderita kerugian. Dan sebaliknya akan memperoleh keuntungan, bila penjualan melebihi biaya variable dan biaya tetap yang harus dikeluarkan.

Dalam suatu usaha, perhitungan BEP sangat penting agar kita tidak mengalami kerugian, diantara manfaat BEP adalah:

a. Alat perencanaan untuk menghasilkan laba

b. Memberikan informasi mengenai berbagai tingkat volume penjualan, serta hubungannya dengan kemungkinan memperoleh laba menurut tingkat penjualan yang bersangkutan.

c. Mengevaluasi laba dari perusahaan secara keseluruhan

d. Mengganti sistem laporan yang tebal dengan grafik yang mudah dibaca dan dimengerti.

 

2. Strategi Menetapkan Harga Jual Makanan Khas Daerah

Anak-anak bangsa yang berbahagia. Menentukan harga jual produk yang paling sesuai dan tepat tidaklah mudah untuk wirausahawan yang baru memulai usahanya. Menentukan harga jual yang asal-asalan akan meningkatkan resiko kerugian. Harga jual sangat berkaitan dengan tingkat penjualan dan tingkat keuntungan yang ditetapkan. Jika menetapkan harga terlalu mahal, dikhawatirkan pelanggan akan tidak jadi membeli produk. Sedangkan jika menjual produk terlalu murah, maka akan menghasilkan laba dengan tingkat yang rendah. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum menentukan harga jual suatu produk. Hal-hal yang harus diperhatikan di antaranya adalah faktor pelanggan, pesaing, biaya, dan juga kemanfaatan untuk usaha anda sendiri. Faktor-faktor tersebut dijelaskan di bawah ini.

a. Pelanggan.

Pelanggan merupakan prioritas utama dalam usaha makanan khas daerah, jadi pastikan bahwa harga jual yang ditetapkan akan dapat di terima oleh pelanggan. Pelanggan akan dengan senang hati membeli produk yang ditawarkan jika harga yang diberikan terjangkau dan kualitas barang pun berbanding lurus dengan kualitas barang.

b. Pesaing.

Pastikan bahwa harga jual produk dapat bersaing dengan harga jual produk pesaing. Perhatikan tingkat keuntungan. Jangan mengambil keuntungan yang terlalu besar karena akan menyebabkan harga jual terlalu mahal. Ada baiknya menurunkan tingkat keuntungan sehingga harga yang ditawarkan dapat bersaing dengan harga yang ditetapkan dengan pesaing.

c. Biaya.

Pastikan harga jual produk yang di tetapkan dapat menutup biaya- biaya yang telah terjadi. Ini artinya harus benar-benar jeli dan teliti dalam menghitung biaya yang terjadi, pastikan bahwa tidak ada biaya yang tidak dimasukkan dalam perhitungan. Jika saja ada biaya yang tidak terhitung, akan menyebabkan harga yang tidak tepat, sehingga akan berpengaruh terhadap tingkat keuntungan, bahkan akan menyebabkan kerugian.

d. Kemanfaatan untuk usaha.

Harga jual yang ditetapkan dinilai pantas jika harga dapat memberikan keuntungan yang diharapkan. Seandainya saja keuntungan yang diharapkan dapat tercapai, akan mempermudah dalam mengembangkan usaha yang sudah dirintis.

 

3. Komponen Perhitungan Titik Impas (Break Even Point) usaha makanan khas daerah

Break Event Point memerlukan komponen penghitungan dasar berikut ini.

a. Fixed Cost. Komponen ini merupakan biaya tetap atau konstan ada walaupun tidak ada kegiatan produksi. Contoh biaya ini yaitu biaya tenaga kerja, biaya penyusutan alat.

b. Variabel Cost. Komponen ini merupakan biaya per unit yang sifatnya dinamis tergantung dari tindakan volume produksinya. Jika produksi yang direncanakan meningkat, berarti variabel cost pasti akan meningkat. Contoh biaya ini yaitu biaya bahan baku.

c. Selling Price. Komponen ini adalah harga jual per unit barang atau jasa yang telah diproduksi.

 

Lampiran 3

GLOSARIUM

 

Break Event Point (BEP)            : suatu titik atau keadaan dimana perusahaan di dalam operasinya tidak memperoleh keuntungan dan tidak menderita kerugian.

Fixed Cost (biaya tetap)             : biaya yang tidak berubah meskipun volume produksi berubah

Variabel Cost (biaya variabel) : biaya yang berubah-ubah sebanding dengan volume atau jumlah produk yang dihasilkan.

Selling Price                                 : harga jual per unit barang yang telah diproduksi.

Laba                                              : Keuntungan



Fungsi Break Even Point (BEP)

Setelah mengetahui yang dimaksud dengan Break Even Point atau biasa disebut dengan BEP, maka pembahasan selanjutnya adalah fungsi dari BEP itu sendiri.Jika return of investment berfungsi sebagai Analisa atas efisiensi dari modal yang digunakan, maka BEP memiliki fungsi untuk mengefisiensikan apa yang diproduksi guna mendapatkan keuntungan yang optimal. Untuk lebih jelasnya berikut merupakan fungsi dari BEP antara lain:
1. Menentukan Besaran Volume Barang
BEP memiliki fungsi untuk menentukan besaran volume barang yang akan diproduksi. Setelah dapat menentukan volume produksi, maka dengan BEP pengusaha bisa menentukan memproyeksikan laba dari perusahaan.
2. Memudahkan Untuk Menentukan Langkah
Seorang Pebisnis atau pengusaha juga bisa menentukan langkah yang efisien untuk kedepannya. Contohnya menentukan langkah untuk mengurangi beban yang dianggap tidak perlu dalam kinerja pada perusahaan. Hal itu dapat dilakukan dengan membuat BEP terlebih dahulu.
3. Mengetahui Perubahan Nilai Keuntungan
Fungsi dari BEP berperan tinggi dalam mengetahui perubahan nilai keuntungan yang mungkin saja terjadi jika terjadi suatu perubahan harga dari produk. Hal ini sebenarnya didapatkan dari pengertian bahwa nilai BEP dan harga produk yang dijual berada dalam satu garis linear. Oleh sebab itu, jika salah satu point dalam definisi tersebut tinggi, maka point lainnya yang berada dalam garis tersebut juga akan tinggi.Dasar-Dasar Break Even Point (BEP)
Seorang pengusaha bisa memahami dan mengetahui keuangan dalam periode tertentu atau selanjutnya dengan melihat BEP dari hasil penjualan. Oleh sebab itu, sangat diperlukan pemahaman mengenai konsep dasar dalam menentukan titik BEP ini. 
Berikut ini terdapat beberapa macam dasar dari Break Even Point yang harus dipahami dan dimengerti:
  1. Bahan utama dalam perhitungan BEP ini merupakan biaya tetap (fixed cost) dan biaya variabel ( Variable cost )
  1. Apabila muncul suatu perubahan selama produksi, maka tidak berpengaruh pada nilai biaya tetap atau fixed cost dan tetap konstan.
  1. Munculnya perubahan volume dari kapasitas produksi, tentu saja berpengaruh pada nilai biaya variabel keseluruhannya.
  1. Jika nilai jual barang tetap, maka selama analisis dilakukan tidak akan memunculkan perubahan harga jual yang ditetapkan.
  1. Jika dilihat dari perhitungan BEP, jumlah produk yang dihasilkan akan selalu dianggap sudah habis terjual.
  1. Menghitung BEP berlaku untuk satu produk, jika perusahaan melakukan produksi secara massal, maka diperlukan persamaan hasil penjualan setiap produk.
Manfaat dari Break Even Point
1. Membantu perusahaan/pebisnis untuk mengambil langkah yang lebih efisien
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa BEP merupakan salah satu cara untuk menghitung apakah suatu produk yang dijual bisa menguntungkan perusahaan atau tidak. Oleh sebab itu, dengan menghitung BEP, maka perusahaan akan menjadi lebih mudah dalam menentukan langkah apa yang harus dilakukan agar perusahaan menjadi lebih berkembang dan maju.Dengan begitu, pertumbuhan ekonomi perusahaan akan lebih mudah untuk ditingkatkan. Oleh sebab itu, sudah seharusnya bagi pengusaha untuk selalu menggunakan BEP dalam menghitung suatu barang produksi.
2. Dapat membuat estimasi waktu balik modal
Manfaat kedua dari menghitung BEP pada suatu perusahaan adalah pengusaha menjadi lebih mudah dalam menentukan estimasi waktu untuk balik modal. Benar sekali, setiap pengusaha atau pebisnis pastinya menginginkan untuk balik modal. Dengan menghitung BEP, maka pebisnis bisa menghitung perputaran penjualan suatu produk, sehingga bisa mengetahui kapan waktu untuk balik moda, entah itu dalam hitungan tahun atau bulan.
Dengan begitu, pengusaha atau pebisnis bisa menumbuhkan perusahaan. Bahkan, dengan BEP, pebisnis bisa menjadi lebih mudah untuk menentukan kapan membutuhkan investor.3. Profitabilitas dalam suatu bisnis
Manfaat yang ketiga dari Break Even Point adalah dapat meningkatkan profitabilitas dalam suatu bisnis. Hal ini dapat terjadi karena dengan menghitung BEP, maka perusahaan menjadi lebih mudah dalam melakukan analisa keuntungan. Dengan begitu, dapat dikatakan bahwa BEP dapat mengurangi risiko terjadinya kerugian dari suatu perusahaan.

Komponen yang Membentuk Break Even Point
1. Biaya Tetap/Fixed Cost
Jenis biaya yang tidak berubah atau statis dengan kenaikan atau penurunan jumlah barang atau jasa yang diproduksi atau bahasa gampangnya bisa diartikan sebagai biaya yang harus dihitung meskipun saat itu bisnisnya sedang mengalami penurunan dalam penjualan atau tidak memproduksi sesuatu.
2. Biaya Variabel
Jenis biaya yang angkanya tidak tetap atau bisa dibilang dengan bisa berubah, tergantung dari tingkat produksi yang sedang dilakukan. Tingkat produksi dan biaya variabel akan selalu sama dan berkaitan. Contoh dari variabel cost ini antara lain, bahan baku, beban listrik, air dan lain-lain.
3. Harga Jual
Hal ini didapatkan dari semua biaya yang diperlukan dalam memproduksi suatu barang, ditambah dengan keuntungan yang ingin didapatkan.
4. Pendapatan
Pendapatan atau penghasilan yang didapatkan dari seluruh penjualan produk atau jasa. Jumlah pendapatan tersebut didapatkan berdasarkan harga jual dikali dengan jumlah produk yang berhasil tembus dijual di pasaran.
5. Laba
Komponen pembentuk BEP yang terakhir tidak jauh dari nama keuntungan, cara menghitung keuntungan atau laba ini dengan sisa penghasilan yang didapat dikurangi oleh biaya tetap (fixed cost) dan biaya variabel (variable cost).

Cara Menghitung BEP (Break Even Point)

Setelah mengetahui kedua rumus BEP, maka selanjutnya cara menghitung BEP dengan mengaplikasikan rumus-rumus tersebut kedalam data-data penjualan atau produksi anda. Agar lebih jelasnya, berikut ini terdapat ilustrasi cara menghitung BEP yang sangat mudah untuk dipahami.

Mimi memiliki bisnis kantin sekolah. Biaya tetap yang dibutuhkan oleh bisnisnya ialah sejumlah Rp 10.000.000 per bulan. Biaya variabel per unit produknya adalah Rp 10.000. Sedangkan, harga jual makanan tersebut adalah Rp 20.000. Maka, cara menghitung BEP bisnis Mimi adalah sebagai berikut:

BEP Unit:

BEP = 10.000.000 / (20.000-10.000)
BEP = 10.000.000 / 10.000
BEP = 1.000 unit

Ilustrasi diatas mengartikan untuk mencapai titik impas di mana bisnis Mimi tidak akan mengalami kerugian jika Mimi harus memproduksi sekitar 1.000 pax makanan dalam satu bulan.

BEP Nominal:

BEP = 10.000.000 / (1-10.000 / 20.000)
BEP = 10.000.000 / (1- 0.5)
BEP = 10.000.000 / 0.5
BEP = 20.000.000

Arti dari ilustrasi diatas adalah agar bisnis kantin Mimi mampu mencapai titik impas dengan melakukan penjualan senilai Rp 20.000.000,00 setiap bulannya.




PENYELESAIAN TUGAS KAMIS 7 NOPEMBER 2024 KELAS XI

ChatTentu! Berikut adalah contoh soal mengenai Break Even Point (BEP) dan Harga Pokok Penjualan (HPP).

Soal 1: Menghitung Break Even Point (BEP)

PT XYZ memproduksi tas dengan informasi berikut:

  • Harga jual per tas: Rp 150.000
  • Biaya tetap (fixed costs) per bulan: Rp 30.000.000
  • Biaya variabel per tas: Rp 75.000

Pertanyaan:

  1. Hitung Break Even Point (BEP) dalam unit (jumlah tas).
  2. Berapa total pendapatan yang diperlukan untuk mencapai BEP?

Penyelesaian:

  1. Rumus BEP dalam unit:

    BEP=Biaya TetapHarga Jual per UnitBiaya Variabel per Unit BEP=30.000.000150.00075.000=30.000.00075.000=400 tas
  2. Pendapatan yang diperlukan untuk BEP:

    Pendapatan BEP=BEP×Harga Jual per Unit Pendapatan BEP=400×150.000=60.000.000

Jadi, BEP tercapai setelah menjual 400 tas dengan pendapatan Rp 60.000.000.


Soal 2: Menghitung Harga Pokok Penjualan (HPP)

PT ABC memproduksi sepatu dengan data berikut:

  • Biaya bahan baku: Rp 200.000.000
  • Biaya tenaga kerja langsung: Rp 150.000.000
  • Biaya overhead pabrik: Rp 100.000.000
  • Jumlah produk yang diproduksi: 50.000 pasang sepatu

Pertanyaan:

  1. Hitung Harga Pokok Penjualan (HPP) per unit.

Penyelesaian:

  1. Rumus HPP: HPP=Biaya Bahan Baku+Biaya Tenaga Kerja Langsung+Biaya Overhead PabrikJumlah Unit yang Diproduksi HPP=200.000.000+150.000.000+100.000.00050.000=450.000.00050.000=9.000

Jadi, HPP per unit sepatu adalah Rp 9.000.


Soal 3: Menghitung Break Even Point (BEP) dengan Menggunakan HPP

PT DEF memproduksi kursi dengan informasi berikut:

  • Harga jual per unit kursi: Rp 500.000
  • Biaya tetap per bulan: Rp 25.000.000
  • HPP per unit kursi: Rp 300.000

Pertanyaan:

  1. Hitung BEP dalam unit (jumlah kursi).
  2. Hitung BEP dalam nilai uang (pendapatan).

Penyelesaian:

  1. Rumus BEP dalam unit:

    BEP=Biaya TetapHarga Jual per UnitHPP per Unit BEP=25.000.000500.000300.000=25.000.000200.000=125 kursi
  2. Pendapatan BEP:

    Pendapatan BEP=BEP×Harga Jual per Unit Pendapatan BEP=125×500.000=62.500.000

Jadi, BEP tercapai setelah menjual 125 kursi dengan pendapatan Rp 62.500.000.


Semoga soal-soal ini dapat membantu memahami konsep BEP dan HPP dengan lebih baik!

SOAL BEPChatGPT

Berikut adalah soal mengenai Break Even Point (BEP):

Soal BEP

PT Maju Jaya memproduksi meja kantor dengan data sebagai berikut:

  • Harga jual per unit: Rp 500.000
  • Biaya tetap per bulan (sewa pabrik, gaji karyawan tetap, dll.): Rp 100.000.000
  • Biaya variabel per unit (biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dll.): Rp 300.000

Pertanyaan:

  1. Hitung Break Even Point (BEP) dalam unit (jumlah meja).
  2. Hitung Pendapatan BEP yang diperlukan untuk mencapai titik impas.
  3. Jika PT Maju Jaya ingin memperoleh keuntungan sebesar Rp 50.000.000, berapa banyak meja yang harus dijual?

Penyelesaian:

1. Menghitung BEP dalam unit

Rumus untuk BEP dalam unit adalah:

BEP (unit)=Biaya TetapHarga Jual per UnitBiaya Variabel per Unit BEP (unit)=100.000.000500.000300.000 BEP (unit)=100.000.000200.000=500 unit

Jadi, BEP tercapai setelah menjual 500 meja.

2. Menghitung Pendapatan BEP

Pendapatan BEP dapat dihitung dengan mengalikan BEP dalam unit dengan harga jual per unit:

Pendapatan BEP=BEP (unit)×Harga Jual per Unit Pendapatan BEP=500×500.000=250.000.000

Jadi, pendapatan yang diperlukan untuk mencapai BEP adalah Rp 250.000.000.

3. Menghitung Jumlah Unit untuk Keuntungan Tertentu

Untuk mencapai keuntungan tertentu (misalnya, Rp 50.000.000), rumusnya adalah:

Jumlah Unit yang Diperlukan=Biaya Tetap+Keuntungan yang DiinginkanHarga Jual per UnitBiaya Variabel per Unit Jumlah Unit yang Diperlukan=100.000.000+50.000.000500.000300.000 Jumlah Unit yang Diperlukan=150.000.000200.000=750 unit

Jadi, untuk memperoleh keuntungan Rp 50.000.000, PT Maju Jaya harus menjual 750 meja.


Semoga soal ini membantu dalam memahami perhitungan BEP! Jika ada yang kurang jelas, saya siap menjelaskan lebih lanjut.

Berikut adalah soal tentang Laba dan Rugi pada Break Even Point (BEP) untuk memberikan pemahaman lebih dalam terkait konsep laba dan rugi ketika perusahaan mencapai titik impas.

Soal Laba dan Rugi BEP

PT Sukses Abadi memproduksi kursi kantor dengan informasi berikut:

  • Harga jual per unit kursi: Rp 600.000
  • Biaya tetap per bulan: Rp 120.000.000
  • Biaya variabel per unit kursi: Rp 350.000

Pertanyaan:

  1. Hitung Break Even Point (BEP) dalam unit.
  2. Jika PT Sukses Abadi menjual 800 kursi dalam sebulan, hitunglah laba/rugi yang diperoleh.
  3. Jika PT Sukses Abadi menjual 1.000 kursi dalam sebulan, hitunglah laba/rugi yang diperoleh.
  4. Tentukan jumlah unit yang harus dijual agar PT Sukses Abadi memperoleh keuntungan Rp 50.000.000.

Penyelesaian:

1. Menghitung BEP dalam unit

Untuk menghitung BEP dalam unit, kita gunakan rumus:

BEP (unit)=Biaya TetapHarga Jual per UnitBiaya Variabel per Unit BEP (unit)=120.000.000600.000350.000=120.000.000250.000=480 unit

Jadi, BEP dalam unit adalah 480 kursi.

2. Menghitung Laba/Rugi jika Menjual 800 Kursi

Untuk menghitung laba atau rugi, kita terlebih dahulu menghitung pendapatan dan biaya total:

  • Pendapatan jika menjual 800 kursi:

    Pendapatan=800×600.000=480.000.000
  • Biaya Variabel Total untuk 800 kursi:

    Biaya Variabel Total=800×350.000=280.000.000
  • Biaya Tetap sudah diberikan sebagai Rp 120.000.000.

  • Total Biaya (Biaya Tetap + Biaya Variabel Total):

    Total Biaya=120.000.000+280.000.000=400.000.000
  • Laba/Rugi:

    Laba/Rugi=PendapatanTotal Biaya Laba/Rugi=480.000.000400.000.000=80.000.000

Jadi, laba yang diperoleh adalah Rp 80.000.000.

3. Menghitung Laba/Rugi jika Menjual 1.000 Kursi

Kita akan menghitung dengan langkah yang sama, tetapi dengan jumlah kursi yang berbeda.

  • Pendapatan jika menjual 1.000 kursi:

    Pendapatan=1.000×600.000=600.000.000
  • Biaya Variabel Total untuk 1.000 kursi:

    Biaya Variabel Total=1.000×350.000=350.000.000
  • Total Biaya (Biaya Tetap + Biaya Variabel Total):

    Total Biaya=120.000.000+350.000.000=470.000.000
  • Laba/Rugi:

    Laba/Rugi=PendapatanTotal Biaya Laba/Rugi=600.000.000470.000.000=130.000.000

Jadi, laba yang diperoleh adalah Rp 130.000.000.

4. Menghitung Jumlah Unit untuk Mendapatkan Keuntungan Rp 50.000.000

Untuk mencapai keuntungan tertentu (Rp 50.000.000), kita gunakan rumus sebagai berikut:

Jumlah Unit yang Diperlukan=Biaya Tetap+Keuntungan yang DiinginkanHarga Jual per UnitBiaya Variabel per Unit Jumlah Unit yang Diperlukan=120.000.000+50.000.000600.000350.000=170.000.000250.000=680 unit

Jadi, jumlah unit yang harus dijual agar PT Sukses Abadi memperoleh keuntungan Rp 50.000.000 adalah 680 kursi.


Kesimpulan:

  1. BEP untuk PT Sukses Abadi adalah 480 kursi.
  2. Jika menjual 800 kursi, PT Sukses Abadi memperoleh laba Rp 80.000.000.
  3. Jika menjual 1.000 kursi, PT Sukses Abadi memperoleh laba Rp 130.000.000.
  4. Untuk memperoleh keuntungan Rp 50.000.000, PT Sukses Abadi harus menjual 680 kursi.

Semoga soal ini membantu memahami cara menghitung laba, rugi, dan titik impas (BEP) dalam konteks perusahaan! Jika ada yang perlu diperjelas, silakan ditanyakan.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rangkuman Materi dan Soal latihan ASAT. Genap Kelas XI

MATERI STRATEGI PROMOSI KELAS XI GENAP