TEKNIK MENGOLAH MAKANAN NUSANTARA $ SOAL EVALUASI
Teknik Pengolahan Pangan
1. Boiling (Merebus dalam Air Mendidih)
2. Poaching
3. Braising
4. Stewing
5. Steaming
6. Simmering
7. Blanching
8. Shallow Frying
- an frying merupakan cara menggoreng dengan minyak sedikit dan mempergunakan frying pan. Makanan yang dimasak dengan cara ini, antara lain telur mata sapi, daging, omelete, scrambled eggs.
- Saute adalah mengolah bahan makanan dengan minyak sedikit sambil diaduk dan dilakukan secara cepat. Teknik ini pada pengolahan sayuran Indonesia disebut dengan oseng-oseng (tumisan).
9. Roasting
10. Baking
11. Grilling
12. Pasteurisasi
- Low temperature long time: suhu 63°C selama 30 menit.
- Hight temperature short time: suhu 72°C selama 15 detik
Teknik Pengolahan Pangan Panas Basah (Moist Heat)
Suatu cara mengolah bahan makanan dalam cairan yang sudah mendidih. Cairan yang digunakan di antaranya berupa air, kaldu, dan susu.
Teknik Merebus Menutup Bahan Pangan (Poaching)
Cara memasak bahan makanan dalam bahan cair sebatas menutupi bahan makanan yang direbus dengan api kecil di bawah (titik didih 92 derajat - 96 derajat C).
Bahan makanan yang digunakan biasanya berupa bahan pangan yang lunak atau lembut dan tidak memerlukan waktu lama dalam memasaknya, seperti buah-buahan, sayuran, telur, dan ikan.
Teknik Merebus dengan Sedikit Cairan (Braising)
Teknik merebus bahan makanan dengan sedikit cairan, (kira-kira setengah dari bahan yang akan direbus) dalam panci tertutup dengan api dikecilkan secara perlahan-lahan.
Teknik Menyetup/Menggulai (Stewing)
Mengolah bahan makanan dengan cara menumis bumbu lebih dahulu, dan dilanjutkan dengan merebusnya dengan sedikit cairan dengan api sedang.
Penggunaan api sedang dan dalam waktu yang sedikit lama dimaksudkan agar aroma dari bahan masakan keluar dengan sempurna.
Teknik Mengukus (Steaming)
Teknik memasak bahan makanan dengan uap air mendidih. Sebelum mengukus bahan makanan alat pengukus yang sudah berisi air harus dipanaskan terlebih dahulu hingga mendidih dan mengeluarkan uap, baru masukkan bahan makanan pada alat pengukus.
Efek dari teknik ini ialah menjadikan makanan lebih lunak dan lembut, serta nilai gizi bahan makanan tidak banyak yang hilang karena tidak bersentuhan langsung dengan air.
Teknik Mendidih (Simmering)
Teknik memasak bahan makanan dengan saus atau bahan cair lainnya yang dididihkan dahulu, baru api dikecilkan di bawah titik didih dan direbus lama hingga muncul gelembung-gelembung kecil pada permukaannya.
Teknik ini biasanya digunakan untuk membuat kaldu yang mengeluarkan ekstrak dari daging yang direbus.
Teknik Mengetim
Teknik memasak bahan makanan dengan menggunakan dua buah panci yang berbeda ukuran di mana satu di antara panci lebih kecil.
Teknik Pengolahan Pangan Panas Kering (Dry Heat Cooking)
Teknik Menggoreng dengan Minyak Banyak (Deep frying)
Cara memasak bahan makanan dengan menggunakan minyak/ lemak yang banyak hingga bahan makanan benar–benar terendam sehingga memperoleh hasil yang kering (crispy).
Teknik ini dapat digunakan untuk berbagai bahan makanan termasuk buah, sayuran, daging dan unggas, serta ikan.
Pada metode kering ini, lantaran dipanaskan dalam suhu tinggi, akan terjadi perubahan tekstur, warna, dan rasanya.
Pada proses pengolahan dengan metode deep frying ini beberapa kandungan gizi akan rusak, tetapi kandungan energinya akan tinggi karena mengandung lemak. Kandungan vitamin biasanya lebih sedikit yang hilang.
Teknik Menggoreng dengan Minyak Sedikit (Shallow frying)
Suatu proses menggoreng yang dilakukan dengan cepat dalam minyak goreng yang sedikit pada wajan datar dengan bahan hanya satu kali di balik.
Dengan teknik ini bahan makanan tidak akan menjad iterlalu matang, asam amino yang terdapat pada bahan makanan akan tetap, meski protein akan menyusut, dan juga akan kehilangan beberapa jenis vitamin B.
Teknik Pengolahan Pangan Panas Kering (Dry Heat Cooking)
Teknik Menumis (Sauteing)
Teknik memasak dengan menggunakan sedikit minyak olahan yang dikerjakan dalam waktu sebentar dan cepat, diaduk-aduk, serta ditambah sedikit cairan sehingga sedikit berkuah/basah.
Biasanya cairan yang ditambahkan adalah saus, cream, dan sejenisnya yang dimasukkan pada saat terakhir proses pemasakan.
Sebelum menumis hendaknya potongan/irisan bahan makanan dipersiapkan terlebih dahulu. Gunakan minyak zaitun atau minyak kanola yang mengandung minyak sehat dan membantu menurunkan kadar kolesterol berbahaya.
Teknik Memanggang (Baking)
Teknik pengolahan bahan makanan di dalam oven dengan panas dari segala arah tanpa menggunakan minyak atau air.
Teknik Membakar (Grilling)
Teknik mengolah makanan di atas lempengan besi panas (gridle) atau di atas pan dadar (telon) yang diletakkan di atas perapian langsung. Suhu yang dibutuhkan untuk grill sekitar 292 derajat C.
Grill juga dapat dilakukan di atas bara langsung dengan jeruji panggang atau alat bantu lainnya.
Dalam teknik ini, perlu diberikan sedikit minyak baik pada makanan yang akan diolah maupun pada alat yang digunakan. Kegosongan merupakan ciri khas dari makanan yang di-grilled.
Pembahasan
Berikut adalah 20 soal yang berkaitan dengan materi pengolahan bahan pangan. Soal-soal Sistem Pengolahan Makanan Awetan dari Bahan Hewani.
1. Dalam karakter berwirausaha orang yang memiliki pandangan dan pemikiran ke depan disebut ...
A. percaya diri
B. berorientasi ke masa depan
C. kreatif
D. keberanian mengambil resiko
E. kepemimpinan
2. Contoh makanan yang diawetkan dengan cara jangka pendek adalah ...
A. Susu ultra
B. Sarden
C. Cornet
D. Telur asin
E. Sosis
3. Pengawetan bahan makanan dengan cara memanaskan hingga 70 °C – 90 °C selama kurang lebih setengah jam disebut ...
A. Pasteurisasi
B. Sterilisasi
C. Pengeringan
D. Destirilisasi
E. Freezerisasi
4. Dalam mengawetkan makanan harus memperhatikan ...
A. jenis bahan makanan
B. untung rugi pengawetan
C. nilai gizi makanan
D. nabati yang kadar airnya sedang
E. nabati yang tidak bisa busuk
5. Contoh pengawetan jangka panjang adalah ...
A. Pengeringan
B. Iridasi
C. Inkubasi
D. Freezerisasi
E. Sterilisasi
6. Kornet daging adalah produk pengawetan dengan cara ...
A. Pasterurisasi
B. Sterilisasi
C. Freezerisasi
D. Pengasapan
E. Penggaraman
7. Pengawetan dengan suhu dingin berfungsi untuk ...
A. Menghambat kerusakan, menjaga kesegaran
B. Mematikan mikroorganisme
C. Menjaga kelembaban
D. Menjaga kesegaran, memperkuat rasa
E. Mengaktifkan enzim
8. Yang dimaksud dengan sterilisasi adalah ...
A. Memanaskan bahan makanan dengan suhu 70 °C – 90 °C selama setengah jam
B. Memanaskan bahan makanan dengan suhu 70 °C – 90 °C selama satu jam
C. Memanaskan bahan makanan dengan suhu 100 °C selama satu jam
D. Memanaskan bahan makanan dengan suhu 100 °C selama 30 menit
E. Memanaskan bahan makanan dengan suhu 100 °C selama satu setengah jam
9. Yang merupakan salah satu metode pengawetan dengan gelombang elektromagnetik adalah ...
A. Pasteurisasi
B. Sterilisasi
C. Freezerisasi
D. Inkubasi
E. Iridasi
10. Yang dimaksud metode pengawetan dengan atificial frying adalah ...
A. Penjemuran
B. Pengeringan dalam api
C. Pengeringan dengan matahari
D. Pengeringan buatan
E. Pengeringan alami
11. Teknik pengawetan pada dendeng adalah ...
A. Perebusan
B. Penumisan
C. Pengeringan
D. Pendinginan
E. Penggulaian
12. Produk pengawetan yang dilakukan dengan cara pemanasan alami contohnya ...
A. Keripik udang
B. Kerupuk rambak
C. Ceriping
D. Ikan mangut
E. Ikan bandeng
13. Produk pengawetan dengan cara diasap adalah ...
A. Ikan asin
B. Ikan pindang
C. Ikan bandeng
D. Ikan mangut
E. Ikan tongkol
14. Faktor yang tidak berpengaruh dalam membuat awetan jangka panjang adalah ...
A. Rasa
B. Nutrisi
C. Kelembaban
D. Keasaman
E. Suhu
15. Dibawah ini dapat dijadikan sebagai awan pengawet, kecuali ...
A. Garam
B. Gula
C. Tepung
D. Cuka
E. Bumbu
16. Berikut ini yang bukan merupakan syarat bahan makanan yang dapat dimakan yaitu ...
A. Layak
B. Tidak meracuni
C. Sedap
D. Dibutuhkan
E. Tidak dilarang agama
17. Cara yang dapat dilakukan dalam memilih makanan awetan yang baik adalah ...
A. Kemasan dan etiketnya baik
B. Tanpa batas kadaluarsa
C. Waktu kadaluwarsa dekat
D. Warna kaleng berubah
E. Kemasannya bergelembung
18. Pelapis makanan yang terbuat dari gelantin yang dapat dimakan yaitu ...
A. Jelly
B. Gula
C. Agar-agar
D. Edible film
E. Jam
19. Lapisan timah pada kemasan kaleng sarden berfungsi untuk ...
A. Melindungi benturan
B. Menahan panas
C. Menangkal karat
D. Menangkal pengembunan
E. Menangkal perubahan suhu
20. Syarat kemasan makanan yang baik adalah ...
A. Mudah terpengaruh udara
B. Melindungi mutu dalam waktu lama
C. Mengubah warna dan rasa
D. Mengisap air dan lemak
E. Mudah terkikis
Komentar
Posting Komentar