PRODUK FASYEN ( KERAJINAN )
MATERI EKSPLORASI
RAGAM HIAS NUSANTARA PADA PRODUK FESYEN
PRODUK FESYEN
TERINSPIRASI OBJEK/ARTEFAK BUDAYA NUSANTARA
PERKEMBANGAN
FESYEN MANUSIA
Sejak awal kehidupan di bumi, manusia telah
menciptakan penutup tubuh dalam usaha untuk melindungi tubuhnya dari cuaca
serta kondisi alam di sekitarnya. Penutup tubuh ini diciptakan dengan sangat sederhana
dari material yang dapat ditemukan di sekitar, seperti dedaunan, kulit kayu,
dan kulit binatang. Bukti-bukti ini tergambarkan dalam lukisan-lukisan yang
ditemukan di gua-gua peninggalan masa lampau.
Di Indonesia sendiri, masih terdapat beberapa suku
yang tetap mempertahankan pakaian tradisionalnya yang terbuat dari kulit kayu maupun
dedaunan sebagai penutup tubuhnya. Suku-suku tersebut, antara lain masyarakat
suku Dayak di Kalimantan dan suku Papua di Papua Barat.
Di masa modern saat ini, penutup tubuh atau pakaian
telah berkembang secara fungsi menjadi alat eksistensi diri. Perubahan fungsi
pakaian dari sekadar penutup dan pelindung tubuh menjadi bagian dari ekspresi
diri pemakainya membuka peluang yang sangat luas bagi penggalian ide
pengaplikasian ragam hias di dunia fesyen. Penggalian ide tidak hanya dari sisi
model dan gaya berbusana, namun juga penggalian material baru, teknik baru, dan
aksesoris yang dapat meningkatkan fungsi estetik busana itu sendiri.
Perkembangan fesyen di Indonesia saat ini, tidak hanya
mendapatkan pengaruh yang kuat dari dunia luar, namun juga mulai melirik pada penggalian
kekayaan budaya Nusantara untuk menghasilkan gaya desain kontemporer yang
segar, unik, dan menarik. Kutipan artikel Kompas mengenai Indonesia Fashion
Week di Jakarta beberapa waktu lalu, menunjukkan perkembangan fesyen Indonesia
yang mulai mengangkat kekayaan budaya Nusantara.
Penulis Kahfi Dirga Cahya | Editor Wisnubrata
Gambar 1.7 Indonesia Fashion Week 2018 mengusung tema Cultural Identity yang
terinspirasi dari tiga destinasi wisata Indonesia, yaitu Danau Toba di Tanah
Batak, Borobudur di Jawa Tengah, dan Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur.
Sumber Gambar:
(KOMPAS.com/KAHFI DIRGA CAHYA)
Jika selama ini peragaan busana berusaha menciptakan
tren mode yang berakar dari kultur modern, Indonesia Fashion Week (IFW) berani
tampil beda.
Selama tujuh kali gelaran, acara besutan Asosiasi
Perancang Pengusaha Muda Indonesia (APPMI) konsisten mengusung tema budaya
Indonesia. Alasannya simpel. Presiden APPMI dan IFW Poppy Dharsono menganggap
kekayaan bumi Indonesia sangat beragam, dan peninggalan nenek moyang tersebut
perlu dilestarikan dan dikembangkan.
Sumber artikel: https://lifestyle.kompas.com/)
Teks
disarikan dari Kahfi Dirga Cahya/Kompas.com
Produk kerajinan fesyen yang berkembang di Indonesia
saat ini sangat beragam. Berbagai gaya mode busana dan aksesoris yang dikembangkan
dipengaruhi baik dari budaya modern Barat, Timur Tengah (Islam), maupun
pengaruh budaya Nusantara. Artikel di atas memperlihatkan bahwa bentuk-bentuk
budaya Nusantara telah mendapatkan perhatian khusus sebagai bahan eksplorasi
baik dari segi gagasan, bahan, fungsi maupun teknik yang dapat dimanfaatkan dalam
pengembangan produk kerajinan fesyen di Indonesia.
Fungsi Fesyen
Fashion saat ini tidak
bergantung pada kehidupan sehari-hari saja, namun lebih dari itu fesyen
merupakan salah satu gaya hidup. Hal ini tidak lepas dari posisi wanita saat
ini yang mempunyai peranan yang kompleks dalam kehidupan masyarakat baik dalam
kehidupan keluarga maupun sosial.
Fungsi produk fesyen sendiri terbagi dua, yaitu:
1. fungsi fesyen
sebagai busana, di mana desain fesyen berfungsi sebagai penutup tubuh (pakaian)
yang dapat digunakan baik untuk sehari-hari maupun untuk acara-acara tertentu.
Gambar 1.8 Produk fesyen yang berfungsi sebagai busana
Sumber gambar: Kumparan/Fanny Kusumawardhani
2. fungsi fesyen
sebagai aksesoris, di mana desain fesyen bertujuan sebagai tambahan atau
pelengkap pada busana dengan fungsi pakai ataupun dekoratif untuk meningkatkan
nilai dari desain fashion itu sendiri.
Gambar 1.9 Produk fesyen yang berfungsi sebagai aksesoris
Sumber: Kemdikbud/Tina
Kamihadi
Ragam Hias Nusantara Pada Produk Fesyen
Indonesia sebagai negara dengan keragaman budaya
tinggi memberikan peluang bagi pengembangan gagasan produk kerajinan yang kaya
dan beragam yang terinspirasi dari kekhasan etnik dan budaya Nusantara.
Produk Busana yang Terinspirasi Objek Budaya Nusantara
Gambar 1.10 Contoh produk fesyen dengan ragam hias Nusantara
Sumber gambar: Kemdikbud/Tina Kamihadi
Sebagai sumber gagasan bagi produk busana Nusantara,
berbagai bentuk objek budaya Nusantara dapat menjadi inspirasi motif atau hiasan
pada busana yang akan dibuat.
Aksesoris Fesyen yang Terinspirasi Objek Budaya Nusantara
Gambar 1.11 Contoh produk aksesoris pendukung fesyen yang terinspirasi objek
Nusantara
Sumber gambar: Kemdikbud/Tina
Kamihadi
Perkembangan produk-produk aksesoris di Nusantara saat
ini sangat pesat. Objek budaya/artefak Nusantara yang menjadi sumber gagasan maupun
bahan dan teknik yang dipakai sebagai bagian pengembangan dan inovasi-inovasi
baru yang segar di bidang fesyen pun semakin sering dijumpai. Produk aksesoris
fesyen Nusantara dari segi fungsi dapat terbagi menjadi aksesoris berikut ini.
1. Aksesoris
rambut/kepala, misalnya topi, ikat rambut, tusuk konde, bandana, jilbab,
masker, anting, dan lain-lain
2. Aksesoris
tubuh/busana, misalnya kalung, gelang, ikat pinggang, tas, dompet/tas tangan,
dan lain-lain.
3. Aksesoris
kaki, misalnya sandal, sepatu, gelang kaki, kaos kaki, dan lain-lain.
Contoh ragam motif (objek budaya Nusantara) sebagai sumber
gagasan
Ragam Motif Ukir Tana Toraja
Gambar 1.13 Ragam Motif Tana Toraja
Sumber gambar:
Berita Sastra Budaya/2014
Tana Toraja memiliki ragam motif yang umum digunakan
pada relief rumah adat suku Toraja maupun sebagai sumber motif pada kain tenun tradisional
Toraja. Pada motif-motif Toraja yang cenderung berbentuk abstrak dan geometris,
terkandung makna dan simbol dari alam dan kehidupan masyarakat tradisional
Toraja. Berikut beberapa makna dari ragam motif ukir yang dipakai sebagai
contoh pada kegiatan ini.
1. Paq Kapuq
Baka
Kapuq berarti “ikatan”
dan baka berarti “bakul”. Motif ini menyerupai ikatan pada penutup bakul
tempat menyimpan pakaian yang dianggap sakral bagi masyarakat suku Toraja. Ukiran
ini memiliki makna harapan agar keturunan selalu bersatu, damai, dan sejahtera.
Gambar 1.14 Paq Kapuq Baka
Sumber gambar:
Berita Sastra Budaya/2014
2. Paq Sekong
Kandaure
Memiliki bentuk yang berlekuklekuk, motif ini me
miliki makna harapan agar seluruh keturunan Toraja dapat hidup bahagia.
Gambar 1.15 Paq Sekong Kandaure
Sumber gambar:
Berita Sastra Budaya/2014
3. Paq Bombo Uai
Bombo berarti binatang
air yang melayang di atas air bagaikan angin. Ukiran ini merupakan gambaran manusia
yang harus bekerja dengan cepat, tepat dan terampil.
Gambar 1.16 Paq Bombo Uai
Sumber gambar:
Berita Sastra Budaya/2014
4. Paq Erong
Paq Erong adalah peti tempat
menyimpan tulang belulang. Ukiran ini bermakna harapan agar para leluhur memberkahi
rejeki.
Gambar 1.17 Paq Erong
Sumber gambar:
Berita Sastra Budaya/2014
Materi Pemahaman Konsep Kewirausahaan
Memahami Konsep Wirausaha
Kata wirausaha berasal dari kata entrepreneur yang
berarti bertanggung jawab. Kewirausahaan adalah proses mencipta kreasi baru dan
berbeda dari yang sudah ada (inovasi). Menurut Jong dan Wennekers kewirausahaan
adalah pengambilan resiko untuk menjalankan usaha sendiri dengan memanfaatkan
peluang untuk menciptakan usaha baru dengan pendekatan yang inovatif. Wirausaha
sendiri berarti orang yang memiliki sikap, semangat dan perilaku mandiri dalam
menciptakan inovasi dan kreasi dalam usahanya.
Untuk menjadi wirausahawan, seseorang harus memiliki
ciri-ciri sebagai berikut:
1. Percaya diri
2. Berorientasi
pada kegiatan kerja dan hasilnya
3. Berani
mengambil resiko dan tidak takut pada tantangan
4. Kepemimpinan
5. Bersifat
orisinal, yaitu memiliki kreatifitas untuk menghasilkan sesuatu yang inovatif;
dan
6. Berorientasi
ke masa depan.
Materi disarikan dari: Pengertian Kewirausahaan
Beserta Ciri-cirinya/kompas.com/Muhammad Idris/2021
Perencanaan dan Pengembangan Produk Kerajinan
Dalam merencanakan produk kerajinan, diperlukan
pengetahuan mengenai produk yang akan dibuat, sumber daya yang dibutuhkan, selera,
peluang, serta segmen pasar yang dituju. Pengetahuan ini akan membantu dalam memutuskan
rencana produk yang akan dibuat dan pengembangannya.
Pertimbangan Sumber Daya Lokal
Pengembangan usaha membutuhkan perencanaan yang
mendalam pada semua bidang, termasuk sumber daya dan target pasarnya. Sumber
daya ini dapat terbagi menjadi sumber daya manusia dan sumber daya materi atau
bahan yang tersedia. Pemanfaatan kearifan lokal sebagai sumber daya yang akan
dipakai dalam perencanaan dan pembuatan produk fesyen diharapkan dapat
meningkatkan kreativitas peserta didik dalam menciptakan produknya dan
meningkatkan nilai jual produk yang dihasilkan.
Pertimbangan Segmen Pasar dan Rencana Pemasaran
Penyusunan rencana pemasaran hendaknya
mempertimbangkan beberapa landasan yang saling mempengaruhi. Berikut ketiga
landasan tersebut adalah:
1. Titik awal
usaha (kekuatan dan kelemahan dari produk).
2. Tujuan usaha
(sasaran pemasaran produk).
3. Cara mencapai
sasaran tersebut (penetapan strategi pemasaran, anggaran, dan lain-lain).
Segmen pasar yang dituju atau calon konsumen dari
produk kerajinan yang akan dibuat sangat penting untuk ditentukan di awal proses
perencanaan. Target pasar ini akan mempengaruhi jenis produk yang dibuat,
spesifikasi bahan dan warna, fungsi produk, dan lain-lain.
Secara umum segmen pasar dapat dibedakan berdasarkan
umur.
·
Anak-anak
Penggunaan bahan yang lunak dan aman, dengan
warna-warna kuat akan menarik minat anak-anak untuk membeli produk fesyen yang
dibuat.
·
Remaja
Penggunaan pernak-pernik dekoratif dengan warna-warna
yang mengikuti tren yang sedang berkembang di masyarakat tentu akan menarik
minat para remaja untuk membeli produk fesyen yang dibuat.
·
Dewasa
Bentuk kerajinan fesyen dengan warna-warna yang lebih
netral dan praktis biasanya lebih diminati oleh golongan umur ini.
Lampiran 1
LEMBAR
KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
TABEL 1.1 LEMBAR KERJA SISWA (LK-1)
LEMBAR KERJA
(LK-1)
Nama : ..........
Kelas :
.........
Mengobservasi Produk Fesyen, Aksesorisnya, dan Objek Budaya Nusantara
Inspirasi
Objek Budaya |
Bahan |
Teknik |
Fungsi |
Ide/Gagasan
Ragam Hias pada Produk Fesyen |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Produk fesyen yang terinspirasi dari ragam hias objek
Nusantara daerah :
....................................................................................................................................................
Ungkapkan pemikiranmu mengenai potensi nilai jual dari
gagasan atau ide fungsi yang akan kamu buat!
....................................................................................................................................................
Contoh Tugas Eksplorasi Gagasan, Fungsi, Bahan, Dan
Teknik
·
Buatlah
studi observasi dan eksplorasi dalam bentuk mind map tentang produk fesyen Nusantara.
·
Buatlah
eksplorasi objek budaya/artefak Nusantara yang dapat dijadikan sumber inspirasi pengembangan ragam hias (busana dan aksesoris).
· Dokumentasikan hasil observasi dan eksplorasi dalam bentuk LKS di dalam jurnal siswa
Lampiran 3
GLOSARIUM
Desain/Perencanaan adalah
sebuah rencana atau gambar yang dibuat untuk menunjukkan tampilan dan fungsi
atau cara kerja suatu produk
Sentuhan akhir (finishing touch) sentuhan penyelesaian
Aksesoris benda-benda yang
dikenakan seseorang untuk mendukung atau menjadi pengganti pakaian. Bentuk
aksesori bermacammacam dan banyak di antaranya terkait dengan peran gender pemakainya.
Displai menampilkan
Interior bagian dalam
gedung (ruang dan sebagainya) atau tatanan perabot (hiasan dan sebagainya) di
dalam ruang dalam gedung dan sebagainya.
Eksterior bagian luar
(rumah, gedung, dan sebagainya).
Ergonomis bersifat ergonomi:
bentuk 3D yang -- mampu menjamin kenyamanan
Komentar
Posting Komentar